KOMPOSTER AEROB SKALA RUMAH TANGGA (KRT)
sebelum masuk pada komposter, ada baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis sampah yang akan di olah, JENIS SAMPAH RUMAH TANGGA terbagi atas dua macam, yaitu sampah organik dan sampah anorganik, yang di maksud dengan sampah organik ialah sampah yang dapat membusuk yang jumlahnya 80% dari sampah yang dihasilkan seperti ; sisa makanan, sayuiran, buah-buahan, dan daun-daunan dll.
sampah anorganik ialah sampah yang tidak dapat membusuk atau hancur seperti kertas/dus, plastik, gelas/kaca, logam, tissue, pampers/pembalut, baterei, dll jumlahnya kurang lebih 20% dari sampah yang dihasilkan.
kebiasaan orang indonesia seperti ini kawan, mari kita lihat :
1. membuang sampah sembarangan di lahan kosong, ini dapat mengganggu kesehatan dan lingkungan tempat tinggal(jadi sarang penyakit dan terkesan kumuh dan itulah indonesia)
akibatnya,
a. mengurangi kesuburan tanah(polusi tanah)
b. mendatangkan binatang-binatang pengerat yang membawa penyakit.
c. menimbulkan bau yang tidak sedap
d. terdapat genangan air yang merupakan sumber penyakit
2. membuang sampah pada saluran air
kebiasaan ini sering dilakukan oleh warga yang berada di sekitaran sungai atau saluran air untuk pembuangan sampah. padahal mereka tak tahu dampak yang akan terjadi akibat ulahnya tersebut.
akibatnya,
a. menyumbat air saluran
b. terdapat banyak jentik-jentik penyakit
c. mencemari badan laut
d. berpotensi menimbulkan banjir
3. membakar sampah sembarangan
kebiasaan para ibu-ibu rumah tangga ketika sampah yang terkumpul tidak tahu mau di buang ke mana dan akhirnya dibakar begitu saja tanpa mengetahui sebelumnya dampak dari pembakaran tersebut.
akibatnya,
a. penyakit kanker
b. menghambat perkembangan janin
c. mengurangi kesuburan(memperkecil alat vital kaum lelaki)\
(sumber : laporan IPEN DAN GAIA,2005)
salah satu dampak terburuk jika menghirup udara langsung hasil pembakaran akan menimbulkan gas metan yang akan memperburuk keadaan bumi dengan adanya effek rumah kaca, dari segi medis jika kita menghirup hasil pembakaran sampah sembarangan sama saja seperti orang yang perokok aktif selama 10 tahun dalam sekali hirup, wow begitu menakjubkan ya...
ada beberapa cara untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan seperti yang ada pada bacaan di atas,
1.komposting atau pengomposan. pengomposan adalah proses penguraian materi organik menjadi suatu produk yang digunakan sebagai penyubur tanah yang aman dalam kondisi yang cukup oksigen dengan memanfaatkan mikroorganisme akan menghasilkan kompos.
hasil pengomposan (penguraian sebagian materi organik oleh mikro organisme) akan menjadi humus. humus adalah hasil penguraian seluruh bagian materi organik oleh mikroorganisme, humus akan lebih berguna pemakaiannya dibandingkan dengan kompos, ini dikarenakan struktur yang terdapat pada humus lebih kompleks dan lebih tinggi kadar kebutuhan yang di butuhkan oleh tanah. disarankan pada penggunaan tanama menggunakan humus.
model pengomposan aerob skala rumahan.
tanya : apakah komposter aerob skala rumahan itu?
jawab : komposter aerob merupakan alat yang terbuat dari tong atau drum yang di beri pipa untuk masuknya udara dan dapat digunakan untuk memproses sampah basah yang mudah membusuk untuk menjadi kompos.
mengapa dibutuhkan didalam masyarakat?
1.volume sampah semakin berkurang
2.LPA terbatas
3.potensi masyarakat besar
4.pengolahan sampah pada sumber asal
5.komposter rumah tangga mampu mengurangi sampah sebanyak 70%
sistem kerja komposter tersebut,
1.tong plastik 110 l dengan ketebalan 3 mm, berfungsi sebagai penampung sampah yang akan menjadi kompos
2.pipa berlubang dari pvc 2 inchi(2) berfungsi sebagai aerator untuk mensuplai udara kedalam drum
3.resapan setinggi 40 cm yang berisi pasir dan kerikil
4.cerobong dari pipa pvc 2 inchi setinggi 2 meter, berfungsi untuk aliran udara dengan memanfaatkan tarikan alam akibat perbedaan suhu dan tekanan.
5.tutup cerobong terbuat dari seng, berfungsi untuk menahan masuknya air ke dalam cerobong tersebut.
6.komposter aerob dapat difungsikan 4-8 orang dan dapat digunakan dalam jangka waktu 8-9 bulan.
cara kerja komposter
1.kumpulkan sisa sampah
2.tiriskan makanan yang berkuah dan tidak dapat di jadikan kompos
3.sampah yang besar di potong-potong kecil
4.masukkan sampah ke komposter
5.tutup komposter agar tidak kemasukan air hujan
6.lakukan pengisian tiap hari sampai batas pipa corong, jika sudah sampai hentikan pengisian ke drum
7.tutup rapat komposter tersebut dengan membiarkan udara masuk selama 30-60 hari maka jadilah kompos tersebut.
gambar lebih jelas :
bagian abawah komposter
KOMPOSTER AEROB SEKLA RUMAHAN (KRT)
sumber : buku panduan program makassar green and clean
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri yang Diunggulkan
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH NIKEL MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN...
-
10 Masalah Umum Pengguna FS9/FSX saat terbang (SFX mesin CFM 56...) Hai semuaah! Udah gak nyadar blog ini ditayangkan untuk ke ...
-
before entering the composter, it helps if we know in advance the types of waste that will be though, TYPE OF HOUSEHOLD GARBAGE is divided...
-
Maddi Jane adalah seorang penyanyi muda berbakat yang lahir pada tanggal 4 September 1998. Maddi Jane telah bernyanyi sejak dia masih kecil....
3 komentar:
kalau ada pipa di tengah jadi sulit untuk mengaduk sampahnya !!!
memang sedikit susah untuk mengaduk.tapi keutungannya udara yang masuk ke dalam kompos akan lebih banyak dan dapat mempercepat dekomposisi kompos itu sendiri. terima kasih
q
Posting Komentar